Bawang merah (Allium ascalonicum) adalah salah satu komoditas hortikultura yang mempunyai nilai ekonomi tinggi dan cukup penting untuk dikembangkan di Indonesia. Permintaan bawang merah segar, baik sebagai bahan konsumsi rumah tangga, maupun untuk bahan baku industri terus mengalami peningkatan setiap tahun. Masalah yang sering dihadapi oleh petani bawang merah adalah fluktuasi harga yang cukup tinggi, yang disebabkan produksi sangat berlimpah pada saat tertentu, sehingga harganya sangat rendah. Salah satu kendala tersebut, antara lain adalah pemilihan varietas, tidak cukup tersedianya benih umbi bawang merah dan adanya serangan hama dan penyakit. Sampai saat ini peningkatan produksi bawang merah umumnya sangat tergantung varietas dan saat musim tanam.
Pada saat off season, serangan organisme pengganggu tanaman (OPT), menyebabkan terjadinya kegagalan panen, tidak efisien dengan risiko kegagalan panen yang tinggi, akibat genangan air maupun serangan hama dan penyakit. Salah satu kunci keberhasilan usaha tani bawang merah di luar musim adalah pemilihan varietas yang tepat. Untuk itu diperlukan usaha untuk menguji teknologi budidaya tanaman bawang merah off seasons dengan menggunakan teknologi budidaya menggunakan polybag dan lahan pekarangan di DKI Jakarta.
Kegiatan pengkajian dilaksanakan mulai bulan Januari sampai bulan Desember 2018, di wilayah DKI Jakarta (Selatan dan Barat). Pengkajian menggunakan 5 perlakuan Rakitan Teknologi, yaitu: 1). Var. Sembrani + Teknologi rekomendasi, 2). Var. Trisulla + Teknologi rekomendasi, 3) Var. Bima + Teknologi rekomendasi, 4). Var. Mentes + Teknologi rekomendasi, dan 5). Kontrol/teknologi petani. Dari hasil kajian disimpulkan bahwa untuk perlakuan menunjukkan untuk semua varietas adaptip untuk disahakan dan dikembangkan di wilayan DKI Jakarta. Rata – rata pada perlakuan A, memberikan hasil yang tertinggi dibandingkan pada perlakuan B, hal ini disebabkan karena Varietas yang digunakan pada perlakuan A, secara genetik memberikan pertumbuhan dan hasil yang lebih besar dibadingkan pada perlakuan yang lain.
Untuk pertumbuhan dan hasil, masing - masing lokasi memberikan respon yang berbeda-beda, hal ini disebakan karena kondisi lingkungan santa berpengaruh terhadap data pertumbuhan dan hasil yang diperoleh pada 3 lokasi pengkajian. Selain itu ada beberapa hal yang harus dilakukan pada saat off seasons antara lain: a). menjaga kelembaban (pengaturan kerapatan populasi, jumlah umbi pada setiap polybag), b). menambah lubang airasi pada setiap polybag, c). Pembilasan tanaman setelah hujan, d). Penggunaan Fungisida nabati (Bioprotektor), e). penggunaan Fungisida Sintetis (ambang batas, Score, Copcide). Selain itu untuk yang dilahan; Perlunya penambahan bahan organik di lahan untuk memperoleh kondisi penanaman yg optimal bagi pertumbuhan tanaman dan memperhatikan pengairan dan perawatan.